- Ramadhan dalam akhir nya
Rasulullah pernah naik ke mimbar seraya bersabda "Aamiin, Aamiin" sebanyak tiga kali. Ketika Rasulullah ditanya hal itu beliau menjawab, "Jibril telah mendatangiku, ia berkata kepadaku, 'Wahai Muhammad, barangsuapa yang menemukan kedua orangtuanya atau salah satunya, dan kedua orang tua itu tidak (berkeinginan) memasukkannya ke surga, maka Allah akan menjauhkannya (dari surga). Katakanlah, "Aamiin". Akupun menjawab "Aamiin". Kemudian Jibril berkata 'Wahai Muhammad, barangsiapa yang ketika namamu disebut lalu ia tidak bershalawat atasmu, maka Allah akan menjauhakannya, katakanlah "Aamiin". Aku pun menjawab "Aamiin"
Barangsiapa bersungguh- sungguh, maka ia akan menambah amalnya, dan barangsiapa yang lalai maka hilanglah kesempatan itu.
- Ramadhan dalam Zakat Fitrah
Zakat fitrah diwajibkan oleh Rasulullah pada akhir bulan ramadhan sebagai bentuk penyucian diri mereka yang berpuasa dan membantu sesama ( penerima). Kewajiban membayar zakat fitrah pada waktu yang tepat. Rasulullah mengisyaratkan adanya keterkaitan antara puasa ramadhan dan zakat fitrah, sebagaimana dalam kitab Targhib wa Tarhib. 'Bulan ramdahan tergantung antara langit dan bumi, tidak diangkat kecuali dengan (membayar) zakat fitrah'
Rasulullah mewajibkan zakat hanya satu sha' saja dalam rangka mempermudah umat islam, sebagaimana disebutkan dalam hadist muttafaq'alaih (yang di sepakati ke sahihannya). Ibnu Umar meriwayatkan, "Rasulullah mewajibkan zakat fitrah pada bulan ramadhan kepada umat manusia hanya satu sha' kurma atau gandum, baik mereka budak, orang merdeka, laki- laki, perempuan, tua atau muda". Semua itulah yang dijadikan makana pokok seperti beras pada saat ini.
Termasuk yang perlu di perhatikan adalah cakupan kewajiban dalam membayar zakat keatas setiap orang merdeka, maupun budak, tua ataupun muda. Bahkan sahabat mengatakan sunnah hukumnya bagi bayi yang masih ada dalam kandungan. Rasulullah memerintahkan untuk membayar zakat pada hari raya setelah shalat subuh sebelum didirikan shalat Ied. Sehingga si penerima dapat mempersiapkan diri dengan zakat tersebut di hari raya.
- Ramadhan dalam Idul Fitri
Idul Fitri disebut Yaumul-Jawaiz. Diriwayatkan dari Az-Zuhry, "Pada saat hari rayaa, ketika umat manusia keluar menuju padang sahara, Allah melihat mereka dan berfirman, "Wahai hamba-Ku, untuk-Ku puasamu dan untuk-Ku apa yang kalian dirikan, maka kembalilah kalian telah diampuni"
Pada hari raya, Rasulullah keluar ke tempat didirikan shalat Ied dan meninggalkan tempat i'tikaf beliau, memperbolehkan wanitan dan orang yang pada hari biasa tidak diperbolehkan keluar, seperti pemudi yang sedang haid. Wanita yang haid agak menjauh dari tempat shalat untuk ikut menjadi saksi dan keberkahan hari raya, menjadi saksi do'a dan didirikan sholat Ied dan mendengarkan khutbah. Dalam beberapa tahun beliau juga mendirikan shalat Ied di Masjid ketika hujan turun.
Orang sudan pada saat hari raya bermain perisai dan perang- perangan. Ketika aku bertanya kepada Rasulullah, beliau bersabda, "Apakah kamu ingin menunton? Aku menjawab, 'Ya'..sampai akhir hadist. Dan permainan itu di lakukan di depan masjid. Riwayat ini kuga di sitir oleh Imam Buchori. Semuan itu dalam keadaan tertutup, tidak terjadi pencampurab (laki-laki dan perempuan) dan dilakukan dengan keadaan tetap menjaga adab islam. Dengan dua hari raya ini Allah menghapus hal- hal yang ada dalam perayaan pada masa Jahiliyah. hadist riwayat Anas menyebutkan, Rasulullah datang ke Madinah. Kum Madinah memiliki dua hari untuk bermain, kemudian beliau menanyakan kedua hari itu. Merka menjawab, "Kami melakukan permanain itu pada masa Jahiliah" Rasulullah bersabda " Allah telah menggantinya dengan yang lebih baik untuk kalaian semua"
Reverensi :
Athiyyah Muhhamd Salim.Sya'ban 1428H/2007.Ramadhan Bersama Rasul. Jakarta Selatan
No comments:
Post a Comment