Pages

Romadhon Part 07 ( Lailatul Qadr dan I'tikaf )



  • Ramadhan dalam beri'tikaf
I'tikaf berasal dari kata 'akafa, artinya tinggal di masjid untuk berdibadah kepada Allah SWT

"Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang- orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan sujud" Q.S. Al Baqarah : 125

Dalam hadist di riwayatkan bahwa Rasulullah beri'tikaf di dalam sebuah qubah dengan bersandar. Qubah yang terbuat dari daun kurma, demikian juga orang orang yang beri'tikaf juga membuat qubah untuk beri'tikah di dalam masjid sepanjang tidak menghalangi orang yang shalat. Rasulullah meletakan tikar nya di belakang tiang Taubat, tiang yang ada di Raudah.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh "Aisyah r.ha :
"Jika Rasulullah ingin beri'ikaf, beliau melaksanakan shalat fajar kemudian masuk ke tempat i'tikaf nya. Beliau memerintahkan agar di buatkan kemah. Maka dibuatlah kemah ketika beliau hendak beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Kemudian Zainab juga menyuruh dibuatkan kemah, maka dibuatlah kemah tersebut. Demikian pula istri beliau yang lain, mereka menyuruh dibuatkan kemah, maka dibuatlah kemah untuk mereka, sehingga terdapatlah kemah sebanyak jumlah istri beliau. Ketika Rasulullah sholat fajar, beliau melihat kemah- kemah sebegitu banyak. Maka Rasulullah bersabda Adakah kebaikan yang kalian inginkan ? Rasulullah memerintahkan kemahnya dirobohkan dan meninggalkan i'tikaf pada bulan Ramadhan. Rasulullah kemudian beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Syawal"
Note: Rasulullah meninggalkan perkara yang disenangi terhadap perkara yang tidak disenangi, yaitu  khawatir nya yang mendorong para istri menemani beliau di masjid adalah rasa cemburu, bukan niat beribadah, yang tentunya tidak sesuai dengan kesempurnaannya tauhid. Namun Rasulullah mengganti i'tikaf nya pada bulan Syawal. Mengqadha i'tikaf sebenarnya tidaklah wajib. Tetapi Rasulullah ketika melakukan suatu perbuatan yang terus- menerus beliau lakukan, beliau akan mengqadhanya ketika meninggalkannya.

Dari 'Aisyah r.ha, "Saya menyisir rambut Nabi saw, sedang beliau berI'tikaf di masjid. Pada saat itu 'Aisyah r.ha berada berada di kamarnya dan rambut kepala Nabi saw..'Aisyah berkata, Nabi saw tidak masuk rumah kecuali ada hajat manusiawi. yaitu untuk memperbaharui wudlu saja". Sedangkan untuk makan dan minum Nabi saw di antarkan ke masjid.

"janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu ber i'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah engkau mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat- ayat -Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa. Q.S Al Baqarah : 187


  • Ramadhan dalam Lailatul Qadar
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun  malaikat -malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbut fajar" Q.S Al Qadr 1-5

Maka setiap malam yang ganjil inilah telah datang nash- nash yang jelas. Oleh karena itu ada ungkapan yang paling baikbahwa seseungguh nya malam lailatul qadar itu berpindah pindah. Di sesi sebelumnya kami telah berikan artikel berkaitan dengan lailatul qadar :)

Reverensi :
Athiyyah Muhhamd Salim.Sya'ban 1428H/2007.Ramadhan Bersama Rasul. Jakarta Selatan

Erik Parmanto

No comments:

Post a Comment

Instagram